Tuesday, August 10, 2010
RIANG GEMBIRA SAMPAI TUA SEKALI
Thursday, May 6, 2010
Biasanya orang tua menghindari konsumsi berupa susu, padahal ....
The Truth About Milk
When grownups think of milk, they tend to think either “something to add to my coffee” or “something to serve children.” But research is confirming that regularly drinking a tall glass of cold milk is every bit as important for adults as it is for children. And milk is proving to be even more important for people with diabetes.Studies show that milk is absolute magic for blood sugar. It’s high in protein and low in carbohydrates, the perfect combination for steadying blood glucose levels. But the magic comes from milk’s mysterious ability to protect against insulin resistance. You can tame your insulin resistance by up to 21 percent when you incorporate low-fat milk into your daily diet. This result has been proven by not one, but two, Harvard studies.
Always opt for fat-free, skim milk. Whole milk is laden with calories and bad-for-you fat that actually increases insulin resistance. Even 1 and 2 percent milk have a fair amount of saturated fat, the kind that clogs arteries and raises cholesterol. But if you stick to skim, you’ll get all the insulin-maximizing benefits without the fat—and you’ll actually get more calcium than you would with whole fat milk. Now that is magic!
If you’re not a fan of skim milk because it’s too thin, try ultra-pasteurized fat-free milk, also called UHT (ultra-high temperature), such as the brand Parmalat. It tends to have a creamier texture than regular fat-free milk, but no more fat or calories. UHT milk is usually found in the non-refrigerated section of the grocery store because of the pasteurization process it goes through to keep it safe at room temperature. Finding it in a different aisle may seem weird at first, but it will taste just like normal milk once it’s chilled.
To get these blood-sugar stabilizing benefits, drink one eight-ounce glass of skim milk per day. And yes, it counts if that glass comes to you via your cereal bowl.
Thursday, April 1, 2010
USUL SAYA YANG MUDAH, MENGENA DAN MURAH SERTA BERKELANJUTAN
Thursday, March 11, 2010
Jangan Menyepelekan akal manusia
Mengingatkan saya kepada kejadian di sebuah terowongan di Gubeng Kertajaya,
Surabaya. Ada kedaraan yang biasa disebut mobil box, tersangkut atap boxnya
di bawah beton jembatan layang kereta api. Mobil utuh, hanya atapnya
"nempel" di beton jembatan. Roda berderit dan mesin mengaum-aum. Orang-orang
hanya menonton tidak ada yang bisa berbuat apa-apa. Tiba-tiba ada anak
laki-laki kecil yang berkata dengan suara amat lantang: "KEMPESKAN
BAN-BAN-NYA!" . Sadar bahwa itu patut dicoba, beberapa orang bergegas
melakukan nasihat seorang anak kecil. Mobil box lewat dengan lancar keluar
terowongan dan kerumunan orang bubar. TIDAK ADA YANG MENGINGAT UNTUK MEMBERI
TERIMA KASIH KEPADA ANAK KECIL TADI ......
--
Anwari Doel Arnowo
anwaridarn...@gmail.com
Verba volant scripta manent...
Literal: spoken words fly away, written words remain
Literal: kata diucapkan akan terbang menghilang, tetapi yang dituliskan akan
abadi
ATT02370.gif 11K View Download |
ATT02380.jpg 53K View Download |
ATT02378.jpg 40K View Download |
ATT02372.jpg 80K View Download |
ATT02374.jpg 87K View Download |
ATT02376.jpg 75K View Download |
Monday, March 8, 2010
CERNA MAKANAN DENGAN GIGI YANG SEHAT
Wednesday, March 3, 2010
I N V E S T A S I
Saturday, February 27, 2010
OTAK dan KECERDASAN
Scientists Unravel Mysteries of Intelligence
HealthDay ReporterFri Feb 26, 5:03 pm ET
Friday, February 19, 2010
Pardon - Maaf - Gomennasai - Nyuwun duko ..
PARDON ..
Anwari Doel Arnowo – 12/02/2010
Pardon! Itu bentuk kata seru orang Barat (Inggris atau Prancis) kalau kaget.
Ampun! Itu kata seru orang
Gusti juga dipakai orang suku-suku lain seperti
Ekspresi kesemuanya bersifat minta ampun.
Minta ampun kepada siapa saja, belum tentu secara sadar anda tau!
Kalau anda tersenggol orang lain di sebuah jalan yang ramai, begitu tersenggol badan, anda, secara refleks, anda mungkin karena terkejut juga, akan mengucapkan Maaf ! atau Ampun! Tergantung nuansa perasaan hati anda waktu itu.
Orang
Eh, jangan marah dulu.
Saya mengatakan ini karena saya mempunyai pengalaman paling banyak adalah hanya dengan orang
Inti dari semua itu adalah gejolak hati kita sebagai reaksi atas kejadian di luar kemampuan prediksi mental kita. Bisa tersinggung dan marah. Menurut pengalaman banyak orang yang seperti ini, membekas di dalam hati kita secara berlebihan, lalu berkelanjutan, sebagai akibat kita tidak mampu mengendalikan emosi kita.
Entah mengapa pada hari ini saya ingin mengemukakan apa yang terjadi kepada kesadaran saya pada saat ini. Saya mulai kalimat tulisan ini dengan pokok pembicaraan makna atau arti sebuah kata: m a a f, tetapi sebenarnya saya khususkan hanya bagi diri saya.
Siapa yang harus dimintai dan siapa yang harus diberi??
Saya merasakan tidak harus kepada seluruh dunia saya minta maaf, tetapi saya telah sejak lama sekali berusaha sebanyak-banyaknya, justru kepada banyak pihak lain, saya memaafkannya. Hal ini saya lakukan baik ada yang meminta atau tidak meminta bahkan saya tau dia pura-pura lupa.
Banyak kejadian yang membuat saya tidak suka, tidak nyaman, sengaja atau bahkan tidak sengaja, membuat saya kesal, marah tak terhingga, tetapi begitu sadar, segera saya maafkan saja. Ini tidak saja kepada orang lain dan hal dari luar tubuh saya sendiri, akan tetapi juga yang berasal dari dalam pikiran saya sendiri. Terhadap perbuatan-perbuatan saya sendiri di masa-masa yang telah lalu yang saya sadari atau tidak saya sadari.
Saya telah pernah berbuat tidak bijaksana dan telah tidak menyadari bahwa hal seperti itu sebenarnya tidak patut ditindakkan, tetapi telah terjadi, tanpa daya saya menghapusnya dari sejarah kelam saya. Bagi saya gerakan memaafkan saya sendiri itu telah membuka sebuah pintu lebar-lebar.
PINTU? PINTU YANG MANA?
Itu adalah sebuah pintu yang selalu saya kunci dari sebelah sini, di mana di balik pintu itu telah saya simpan semua yang berasal dari perbuatan salah saya. Saya buka pintu, ini terjadi saya lupa bilamana, pada suatu saat yang telah lalu, dan saya melongok ke dalamnya.
Sekarang setelah berkunjung ke ruangan itu, saya merasa bertambah lega, bertambah rasa ringan beban apapun yang tanpa terasa selama ini telah menghimpit saya.
Bagi yang tidak bisa memahami apa yang saya alami, saya coba menerangkannya sebagai berikut. Dengan memaafkan diri sendiri baik terhadap perbuatan yang baru-baru ini maupun yang telah lama di masa lalu, itu semua akan melalui sebuah proses sebelum memaafkan diri sendiri.
Apa proses terpentingnya? Bagian mana?
Itu adalah bagian bahwa diri sendiri mengakui kesalahan diri sendiri yang telah saya pahaminya sekarang. Pengakuan dosa atau kesalahan tidak harus melalui siapapun orang lain, sepanjang dia berbentuk manusia. Pengakuan dosa akan terasa lebih efektif adalah yang kepada diri sendiri.
Bila tahap ini selesai, bila dirasakan perlu dan masih sempat, mintalah maaf kepada mereka yang kita merasa sudah berbuat salah. Itu akan melegakan banyak pihak.
Sekitar 13 tahun yang lalu saya bertanya kepada saudara-saudara kandung saya yang jumlahnya sembilan orang, satu per satu, apakah saya masih bisa memperbaiki kesalahan saya, kalau ada? Kalau bisa diselesaikan dengan kompensasi berupa materi, saya akan upayakan dan kalau tidak bisa, saya juga menyatakan bersedia meminta maaf dengan kata-kata secara langsung dengan berhadapan muka. Saya tambahkan pula, bahwa kalau ada di antara mereka yang enggan atau sungkan, saya silakan untuk menulis langsung kepada saya. Saya tunggu sampai lebih dari satu tahun lamanya kemudian, tidak ada
Saya ceritakan ini karena saya yakin bahwa apa yang saya telah sikapi seperti kisah-kisah di atas, pasti banyak dirasakan orang lain, baik senior maupun junior. Kalau sudah ada pemikirannya, itu sudah baik. Tindak lanjutilah seterusnya, jangan lagi terlalu menyesali masa lalu.
Beban akibat sejarah bisa dikurangi dengan meringankan beban pribadi terlebih dahulu.
Anwari Doel Arnowo
12/02/2010